Senin, 19 Juli 2010


jakarta di temaramnya langit, ada cita yang di gapai

jakarta 16 Juli di 2010, awan gelap memayungi seluruh kota, hujan rintik pun sebagai penyangga payungnya.

manusia pun dikelabui olehnya sang cuaca. jam dinding tertawa melihat majikannya bingung untuk menyapa dunia. malam atau pagikah ini? sungguh nyaman jakarta saat ini. angin di balik jendela menari-nari lincahnya. pohon pun tak ubahnya seperti paduan suara yang bernyanyi dengan gemercik lonceng di daunnya. indahnya jakarta hari ini.

terdengar suara langkah kaki menyusuri jalan yang sedikit digenangi air, yang masih dibasahi oleh hujan yang tak henti. Ayunan badannya yang lincah memberikan semangat di redupnya langit langit kota. dia seorang gadis, tak semampai, namun lincah, dan dia berkerudung merah.

sedikit sekali kehidupan di pagi itu, kopaja tak satu pun yang malacu di ruang kota. dan gadis itu terus menapaki jalan becek ini tanpa keluh kesah. semangatnya tak ubah seperti angin yang yang menghembus kedalam tulang. pagi itu tampak cerah karenanya. dengan riangnya dia berjalan. yang dia tau pagi ini adalah waktunya. mencari cita yang tertinggal, menepis cuaca yang menipu, menepis rasa malas untuk bangkit dari lelapnya tidur.

selamat berjuang wahai gadis berkerudung merah, harapan mu pasti ada, raih cita tak peduli rintangan yang ada.

Rabu, 14 Juli 2010

Comeback

jari ku semakin kaku saja, bahkan otakku pun tak bisa di ajak berpikir dengan lugasnya. meja yang tak terlalu rapi dan kertas yang berserakan di kolongnya itulah bukti betapa aku kini benar-benar sulit mendapatkan inpirasi. musik dari hp rusak masih saja terdengar dan itu satu-satunya suara yang menemani ku di dalam ruangan luas namun tak berpenghuni ini.

sempat melongo kesana kemari mencari sesuatu yang bisa di makan sebagai pemacu adrenalin berpikirku yang semakin hari semakin tumpul, yang ku temukan cuma kuaci yang sudah lama ada di sudut vas bunga yang warnanya cukup kampungan untuk dinikmati. namun lumayan, kuaci setidaknya membuatku sedikit menikmati keheningan yang memang sudah tercipta dari entah kapan.

ku coba untuk menulis sebuah judul, "kembalilah aku"...

setelah itu cuma diam, diam, dan diam.. 15 menit terdiam tanpa melanjutkan apapun untuk menulis kerangkanya. kemudian terbesit ditelingaku "bagaimana kalau aku menulis tentang 'AKU' ?" AKU bukan berarti cerita tentang diriku, tapi MANUSIA, elemen yang terdiri dari CINTA, CITA, dan bla bla bla...

hahaha..lagi2 berpikir terlalu kompleks... bahkan vas bunga yang ku anggap kampungan itu pun seakan tertawa melihat ke-frustasian ku. huff...nafas yang kuhirup dari rongga hidungku pelan-pelan kulepaskan biar otakku kembali tenang.

mungkin menulis tidak terlalu sulit jika kamu bisa berfikir dengan jujur. aku rasa malam ini tidak ada kejujuran, bagaimana kalau dilanjutkan esok? hidup ku hari sangat berarti bukan? untuk apa menunggu.

jari ku perlahan mewakili otak ku, mentransformasikan apa yang ku rasa, ku ingin, dan ku tau. ini baru langkah awal dari... kembalilah aku