Selasa, 07 September 2010

DIA memberi mu Mata untuk melihat, Otak untuk berfikir, dan Hati untuk cinta


hummm.... badanku seakan ringan melangkah pagi ini.. seutas senyum sumringah terpancar dari sudut bibirku. koridor ruang kerja sedikit berisik dengan ayunan riang kaki ku. yah, hari ini cerah, secerah pesona wajahku. teringat sepotong kalimat dari seorang kiayi "Tuhan akan berkehendak sesuai dengan prasangka hambanya". singkat, namun itu yang menjadi makanan hati di setiap pagi ku. jika aku ingin hari ini bahagia, maka berfikirlah untuk bahagia. percayalah, hati akan mentransfer arti kata bahagia ke otak kita, dan otak akan merefleksikan kebahagian kita dengan rencana tak terduga.


senyum, sulit sekali untuk tidak memancarkan kebahagiaan darinya. mungkin ini yang disebut bersyukur, berterimakasih karena DIA memberikan aku mata untuk melihat, otak untuk berfikir, dan rasa untuk cinta.

ternyata, aku adalah orang yang paling beruntung di dunia, Tuhan memperlihatkan siapa-siapa dan apa-apa yang pantas dan tidak pantas untukku. meski awalnya sulit untuk menerima, memahami bahkan untuk meninggalkan, tapi kini DIA memberikan aku jawabannya.

cerdas adalah orang yang mencapai sesuatu keinginan dengan melakukan cara yang berbeda. dengan kecerdasan aku dapat memaknai keinginan ku sebenarnya. Dan sekarang hasilnya adalah bahagia serta bersyukur. aku dengan cerdas menggunakan mataku untuk melihat sesuatu yang dulu tidak tampak dan tersembunyi di balik awan kelabu di
kelopak mataku, aku menggunakan otakku untuk berfikir yang dulunya seperti jalan buntu dan aku menggunakan hati untuk menemukan cinta sebenar yang hakiki.

Saat ini aku bahagia, senyumku tak bisa lepas dari rawut wajahku. saat ini, gunakan mata, otak, dan hati mu sesuai dengan fungsinya, dan biarkan mereka melakukan sesuatu dengan nyata tanpa batas.

cinta dan rasa baru telah datang, yang akan menemani hari ku kini. untuk esok biar tuhan berikan jawabannya nanti. dan aku.....bahagia kini ^^

Rabu, 01 September 2010

sahabat ku itu tegar sekali, aku kagum

dia adalah sahabat ku.

sejak di bangku SMP aku sudah mengenalnya, parasnya cantik, tinggi dan memiliki senyum yang indah. dia istimewa, karena dibalik keceriaanya di selalu bisa bersyukur atas yang musibah yang menimpanya.

malam itu tak biasanya aku memutuskan untuk berkunjung ke tempat tinggalnya. suasana malam itu sejuk, bahkan angin dengan lincahnya bisa menyapa wajah yang kian hari terlihat jelas akan diri kita sebenarnya, dewasa dan menua, bahkan tak berdaya. bulan sedikit menampakkan dirinya, lalu kembali bersembunyii dengan malu di balik
awan.

dirumah tak ada siapa-siapa, hanya ada aku,dia dan seorang pembantu. layaknya tuan rumah, dia menjamu ku dengan makanan kesukaan ku, durian. tak lama setelah itu, aku mengajaknya untuk sholat berjamaah, kebetulan kami berdua belum sholat isya. sholat kali ini begitu damai, karena pada awalnya aku sempat sharing ilmu tentang bagaimana cara sholat khusyuk, dimana menghadirkan Tuhan di hadapan kita.

usai sholat, kami tersenyum dan merasakan kebahagian yang luar biasa, seakan tuhan itu dekat. kami bercerita tentang keluguan masa lalu dan indahnya masa yang telah kami lewati, hingga ia bercerita tentang orang tuanya. seketika, ia terdiam namun rawut wajahnya tersenyum bahagia, ya keluarganya telah tiada. ibu, bapak, kakak sudah wafat pada kejadian tsunami yang menimpa aceh pada 24 Desember 2004 silam. dia hidup sebatang kara sejak itu, meski masih ada beberapa keluarga dekat yang masih hidup.

sulit memang untuk menjadi orang yang ditinggalkan, apalagi mereka(keluarga) pergi tanpa kata, hilang begitu saja. meninggalkannya seorang diri di perantauan. tak ada lagi hari lebaran berkumpul dengan ibu dan bapak, tak ada
lagi senda gurau dengan kakak, tidak ada lagi tempat mengeluh kesah, tak ada lagi tawa riang yang biasaya hadir disaat makan bersama, kini sudah tiada. awalnya dia tak sanggup menerima kenyataan bahwa sudah ditinggalkan, sendiri di dunia fana ini.

sempat dia bertanya pada tuhan,"kenapa harus aku?". lambat laun, dengan mulai memahami bahwa hidup itu untuk allah dan semua akan kembali padaNya, dan dia dijadikan yatim piatu di dunia karena pilihan Tuhan kepadanya. keyakinannya adalah suatu ketentuan yang diberikan Tuhan kepada hambanya karena ia adalah orang yang tepat untuk menjalaninya. Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. dan dia menyadari satu hal, bahwa tak ada yang abadi di muka bumi ini. bahkan orang yang paling menyayangi dirinya pun dapat meninggalkannya seketika.

aku mulai berfikir, bahwa tak seseorang, benda atau apapun di muka bumi ini yang dapat menjadi sandaran untuk kita. mereka itu fana, mereka itu debu yang jika di tiup akan hilang entah kemana. hidup itu ada yang datang dan ada yang pergi. disaat seseorang datang pada kita, maka wajiblah kita untuk menggembirakannya, jika sudah saatnya dia pergi, berilah kebaikan untuknya. mungkin saat ini, cinta kita terhadap makhluk, harta, jabatan sangat kita sanjungkan, bahkan melebihi cinta kita padaNya. namun itu dapat hilang dalam sekejap mata memandang. mereka akan pergi begitu saja, namun Tuhan tidak. ingatlah disaat satu langkah mu kepadaNya, maka Tuhan mu seakan berlari untuk merangkul mu. cintaNya melebihi cintamu kepada sesuatu yang kau cintai.

bersyukur dan bersabarlah kita hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, sekarang juga. karena itulah kunci kecintaan terhadap Tuhan kita. sahabatku, aku mungkin tak setegar dirimu, dan aku percaya bahwa engkau memang pilihan. kesabaran dan rasa bersyukurmu yang menjadi pelajaran terpenting saat bertemu denganmu.

.:: terima kasih untuk Maya ^^