Minggu, 29 Agustus 2010

surat ku untuk mama

mama

wajah mu yang selalu meneduhkan jiwaku
senyummu yang selalu membangkitkan keterpurukanku
kasih sayang mu tak pernah membuatku ragu
pelukan mu menyejukkan batinku.

mama

9 bulan engkau mengandungku
engkau pun rela mempertaruhkan nyawamu untukku
tak pernah ada pamrih di dirimu
dan engkau tak pernah mengeluh akandiriku

mama

usia mu semakin senja di telan masa
badan mu semakin ringkih untuk berdiri
kaki mu pun kian melemah untuk menopang tubuh mu


lihat mata mu mama... ku tahu engkau lelah, tapi tak pernah ada kata keluh kesah di bibirmu.
lihat bibir mu mama... ku sering melihatnya bergetar, itu karena tak pernah sedetikpun kau lupa akan dzikirmu
lihat rambut mu mama... ku lihat telah banyak beruban, itu bukti perjuangan dan lelahnya perjuangan membesarkan ku

mama

kamu adalah malaikat ku di dunia
allah yang mengatakannya padaku ketika aku masih di dalam kandungan mu
dan aku pun tak pernah gelisah karenanya
karena ku yakin, engkau akan mendidikku dan memberi bekal yang cukup jika menghadap Tuhan seketika

mama

kamu tahu aku begitu menyesal?
dulu ku pernah membuatmu menangis, sakit hati, bahkan kecewa.
AKU boleh jujur mama?
sering di setiap doa, setiap sholat aku melupakan mu, aku terlalu sibuk memikirkan masalah ku.
kamu tak pernah menyadari mama?
ada kalanya ku tak mengikuti kata-kata mu, dan akhirnya aku sadar ternyata aku salah

mama

ijinkan aq memelukmu, bersujud ditelapak kaki mu, dan menyeka air matamu
cita ku sebelum aq mati adalah ingin membahagiakan mu dan membuat mu tersenyum di pusara ku nanti

mama

jika engkau yang meninggalkan ku terlebih dahulu,
ijinkan agar ku dapat memandikan mu
ijinkan agar ku dapat mensholati mu
ijinkan agar ku dapat menguburi mu

mama

jika aku yang terlebih dahulu meninggalkan mu
ku harap kau tak menangis karena kepergianku
ku harap kau tabah disaat tanah mulai menutupi wajahku
ku harap kau orang terakhir yang meninggalkan kuburanku

mama

mari kita bersyukur
tuhan mempertemukan kita karena Dia yakin
engkau dan aq kan menjadi insan yang mulia disisiNya kelak
mari berbenah mama, waktu kita tidak panjang

mama

genggam tangan mungilku
rangkul aku di setiap kesedihanku
ijinkanku memapahmu disaat kau sulit untuk menghadapi masalahmu

mama
cinta ku untuk hati mu
sayang ku untuk jiwa mu


*NB: ma... masalah mu adalah masalah ku, atas ijin allah aku ingin membantu mu, jangan menangis mama,
aku ada disini, kini adalah waktunya, harta dan jiwa ku persembahkan untuk mu. cukup sudah air matamu,
cukup sudah hati mu terluka karena orang lain padamu, karena sesungguhnya, hatiku lebih sakit dari hatimu.
ma, tersenyumlah disaat masalah itu datang pada mu, kembalikan padaNya, ikhlaskan dan tetap bersyukur.



2 komentar:

  1. trus apa respone dari ibu mu ??

    BalasHapus
  2. blun ngirim...heheh, mau bikin surat untuk ayah, kakak, n adik sekalian bang wen :D.... klo ada umur panjang mau dikirim sebelun ramadhan

    BalasHapus